Hari ini kami berkumpul di
Hampir keseluruh usianya almarhumah bukannya bermastautin di KL. Hanya pada sisa-sisa usianya sahaja dibawa ke sini untuk memudahkan penjagaannya. Tetapi itu hanyalah sebab. Sebagaimana riwayat at-Tirmizi yang menyebut sabda Rasulullahi sollahu ‘alaihi wassalam:
Apabila Allah memutuskan seseorang hamba mati di sebuah tempat, maka Allah akan menjadikan orang itu mempunyai hajat di tempat itu.*
Dan pada suatu hadith yang diriwayatkan oleh al Dailami secara marfu’, menyebutkan Rasulullahi sollahu ‘alaihi wassalam bersabda:
Setiap yang diperanakkan yakni kanak-kanak, ditaburkan pada pusatnya (tanah) daripada tanah kuburnya. Maka apabila dia mati dikembalikan dia kepada tanahnya.*
Secara kebetulan juga semenjak bulan Mac lagi saya diperingatkan tentang mati beberapa kali. Kematian beberapa teman karib yang pergi tanpa sakit yang berlarutan. Bermula dari Habib Hassan Khatib. Dan terakhir hanya beberapa hari lalu, saya menerima sms dari seorang teman dari KB, “Whenever we met, Haji Mustaffa Wahab always inquired of you. But last Friday 18 he never did. He died. ” Innalillahi wainna ilahi raaji’un. Sebelumnya Akbar Zainal Abidin yang juga dari KB, hanya dua hari sebelumnya menyatakan kepada saya, “Ambo segar doh. Jjale pon kuat doh.”
Jarak waktu kematian antara ayah dan ibu saudara saya, yang merupakan dua beradik yang begitu akrab, hampir 6 tahun lamanya. Tetapi tak sekali-kali kami menyangka yang mereka ditakdirkan disemadikan pada perkuburan yang sama. Ayah di lot kubur 6660 dan almarhumah 9802. Begitulah persuratan.
* Kasyful Ghummah: Sheikh Daud al Fatani